Jumat, 27 Februari 2009
Pernikahan adalah seperti Sekolah - Cinta
pasangan, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya",
Tuhan menjawab.
Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan,seraya menjelaskan kriteria pasangan
yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati,lembut, mudah
mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati,
penuh pengertian, pintar, humoris, penuhperhatian. Saya bahkan memberikan
kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.
Sejalan dengan berlalunya waktu,saya menambahkan daftar kriteria yang saya
inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam
hati saya, "HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."
Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia! menjawab, "Karena Aku adalah Tuhan
dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan
adalah benar."
Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat
memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"
Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskan kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan
ketidakbenaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat
memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu
untukmemberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika
terkadang engkau masih kasar; atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi
engkau masih kejam; atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau
sendiri masih suka menyimpan dendam; seseorang yang sensitif, namun engkau
sendiri tidak..."
Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan
kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang
engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari
seseorang yang sudah mempunyai semua itu. Pasanganmu akan berasal dari
tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam
dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti
sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana
engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya
bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan
kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku
tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku
memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu".
Ini untuk : yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah
dan yang sedang mencari, khususnya yang sedang mencari.
J I K A........
Jika kamu memancing ikan.....
Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil Ikan
itu.....
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja....
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin
ia akan menderita selagi ia masih hidup.
Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang...
.
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya.....
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja......
Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat
melupakan segalanya selagi dia mengingat... ..
Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada
takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh......cukuplah sekadar
keperluanmu. ......
Apabila sekali ia retak tentu sukar untuk kamu menambalnya semula......
Akhirnya ia dibuang..... .
Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan
lagi.....
Begitu juga jika kamumemiliki seseorang, terimalah seadanya.... .
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya Begitu
istimewa.... .
Anggaplah ia manusia biasa.
Apabila sekali ia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk
menerimanya. Akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus Hingga
ke akhirnya.... .
Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang pasti baik untuk dirimu.
Mengenyangkan. Berkhasiat. Mengapa kamu berlengah, coba mencari makanan
yang lain....
Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak
boleh memakannya. kamu akan menyesal.
Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan yang membawa
kebaikan kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu. Mengapa kamu berlengah,
coba bandingkannya dengan yang lain. Terlalu mengejar kesempurnaan. Kelak,
kamu akan kehilangannya; apabila dia menjadi milik orang Lain kamu juga
akan menyesal.
Note. kutipan dari seorang teman...
Senin, 09 Februari 2009
puisi untukmu
Seribu warna mengisi hati
Dalam dekapan lembut belaian kasih
Rindu ungkapan hati
Kecup mengungkap makna
Arti dari memiliki
Arti dari mencinta
4 Lilin………
Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:
“Akulah HARAPAN.”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!
Note. Jingga yg memberikannya padaku...